Kuliner-Asia – Falafel: Kudapan Gurih Khas Timur Tengah yang Mendunia
Bagi pecinta kuliner Timur Tengah, falafel tentu bukan nama asing. Kudapan berbentuk bulatan atau pipih ini terbuat dari kacang-kacangan yang di giling. Biasanya kacang arab (chickpea) atau kacang fava (fava bean), lalu di campur bumbu rempah khas, di bentuk, dan di goreng hingga renyah keemasan. Hasilnya adalah camilan gurih yang bukan hanya mengenyangkan, tetapi juga kaya akan nutrisi.
Asal Usul Falafel
Asal muasal falafel masih di perdebatkan. Sebagian menyebut hidangan ini pertama kali muncul di Mesir sebagai makanan orang Koptik yang berpantang daging, lalu menyebar ke kawasan Timur Tengah. Dari sana, fallafel berkembang luas hingga menjadi street food populer di Lebanon, Suriah, Yordania, hingga Israel. Kini, fallafel bahkan bisa di temui di kota-kota besar dunia, dari New York sampai Jakarta.
Bahan dan Cara Membuat
Rahasia kelezatan fallafel ada pada campuran rempahnya. Selain kacang-kacangan sebagai bahan utama, biasanya di tambahkan bawang putih, bawang bombay, ketumbar, peterseli, jintan, serta garam dan lada. Semua bahan di giling hingga teksturnya halus kasar, kemudian di bentuk bulat kecil atau pipih, lalu di goreng dalam minyak panas.
Falafel biasanya di sajikan dengan cara:
- Sebagai isi roti pita bersama sayuran segar, tomat, acar, dan saus tahini atau hummus.
- Sebagai camilan di temani saus yoghurt.
- Sebagai menu vegetarian pengganti daging karena kandungan proteinnya yang tinggi.
Nilai Gizi Falafel
Bagi yang menjalani pola makan sehat atau vegetarian, fallafel menjadi pilihan menarik. Kacang arab kaya akan protein nabati, serat, zat besi, serta vitamin B. Karena di goreng, fallafel memang mengandung lemak lebih tinggi, namun tetap tergolong camilan bergizi jika di konsumsi dengan porsi seimbang.
Popularitas Global
Popularitas falafel melonjak seiring meningkatnya tren makanan sehat berbasis nabati. Restoran Timur Tengah di berbagai negara hampir selalu menyediakan fallafel sebagai menu wajib. Bahkan, banyak restoran modern kini menyajikannya dengan gaya fusion, seperti fallafel wrap ala fast food atau fallafel bowl dengan tambahan quinoa dan salad segar.
Falafel bukan sekadar makanan, melainkan simbol percampuran budaya dan sejarah panjang Timur Tengah. Dengan cita rasa gurih, renyah di luar namun lembut di dalam, fallafel membuktikan bahwa makanan sederhana bisa di terima dan dicintai di seluruh dunia. Jadi, jika suatu hari berkunjung ke restoran Timur Tengah, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi fallafel hangat yang baru saja di angkat dari penggorengan.
Baca Juga : Sate Tempe: Makanan Rumahan Khas Indonesia dengan 5 Rasa Paling Nikmat







