Mapo Tofu

Spread the love

Kuliner-Asia – Mapo Tofu

🌶️ Mapo Tofu: Perpaduan Rasa Pedas, Gurih, dan Menggoda dari Sichuan

Mapo Tofu (麻婆豆腐) adalah salah satu hidangan paling ikonik dari Provinsi Sichuan, Tiongkok. Hidangan ini terkenal karena cita rasanya yang pedas, gurih, dan sedikit numbing (kebas) akibat penggunaan lada Sichuan yang khas. Di balik kelezatannya, Mapo Tofu juga menyimpan cerita sejarah yang menarik.

🏮 Asal Usul Mapo Tofu

Nama “Mapo” berasal dari kata “ma” (麻) yang berarti kebas atau pedas, dan “po” (婆) yang berarti wanita tua. Legenda menyebutkan bahwa hidangan ini pertama kali dibuat oleh seorang wanita tua pemilik warung makan di Chengdu pada abad ke-19, yang memiliki wajah penuh bekas luka (karena itu di sebut “Mapo”). Ia dikenal dengan kemampuan memasaknya yang luar biasa, terutama dalam mengolah tahu dengan bumbu khas Sichuan.

Hidangan ini kemudian menjadi sangat populer dan tersebar ke seluruh dunia, namun tetap mempertahankan elemen khasnya tahu lembut, daging cincang, pasta cabai fermentasi (doubanjiang), dan tentunya, lada Sichuan yang membuat lidah “kebas”.

🍲 Resep Mapo Tofu Autentik

Berikut resep Mapo Tofu autentik yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-bahannya mungkin terdengar asing, tapi banyak sudah tersedia di supermarket Asia.

🧄 Bahan-bahan:

  • 1 blok tahu sutra atau tahu putih (±400 gram), potong dadu
  • 150 gram daging cincang (bisa sapi atau babi)
  • 2 sdm doubanjiang (pasta cabai fermentasi khas Sichuan)
  • 1 sdm douchi (fermentasi kacang hitam), opsional tapi otentik
  • 2 siung bawang putih, cincang halus
  • 1 sdm jahe parut
  • 1–2 sdt lada Sichuan, sangrai dan tumbuk kasar
  • 1 sdm kecap asin
  • 1 sdt gula
  • 200 ml kaldu ayam atau air
  • 1 sdm tepung maizena larutkan dalam 2 sdm air
  • 2 sdm minyak sayur
  • Daun bawang iris, untuk taburan
  • Nasi putih, sebagai pendamping

🔥 Cara Memasak:

  1. Rebus Tahu: Rebus tahu dalam air asin selama 3–5 menit agar tidak mudah hancur. Tiriskan.
  2. Tumis Bumbu: Panaskan minyak di wajan, tumis bawang putih, jahe, dan douchi hingga harum.
  3. Masukkan Daging: Tambahkan daging cincang, masak hingga berubah warna.
  4. Masukkan Doubanjiang: Aduk doubanjiang hingga keluar warna merah khas dan aromanya tercium kuat.
  5. Masak dengan Kaldu: Tuangkan kaldu dan masukkan tahu. Masak perlahan selama ±5–10 menit agar bumbu meresap.
  6. Mengentalkan: Masukkan larutan maizena, aduk perlahan sampai kuah mengental.
  7. Bumbui: Taburkan lada Sichuan sangrai, aduk ringan dan cicipi. Tambahkan garam/kecap sesuai selera.
  8. Sajikan: Taburi daun bawang dan sajikan panas bersama nasi putih hangat.

👨‍🍳 Tips Menarik:

  • Kalau kamu tidak suka terlalu pedas, kurangi doubanjiang dan lada Sichuan.
  • Untuk versi vegetarian, ganti daging dengan jamur cincang atau tempe, dan gunakan kaldu sayuran.
  • Mau lebih “fusion”? Tambahkan telur rebus atau sedikit keju di atasnya saat di sajikan!

Baca Juga : Asal-Usul Gultik

Related Posts

Blood Sausage Korean: Kuliner Unik Sundae yang Kaya Rasa dan Budaya

Spread the love

Spread the loveKuliner-Asia – Blood Sausage Korean: Kuliner Unik Sundae yang Kaya Rasa dan Budaya Blood sausage Korean, atau yang lebih di kenal dengan sundae (순대), adalah salah satu kuliner tradisional Korea…

Tumis Cabe Gendot: Sajian Pedas Aromatik yang Menggugah Selera

Spread the love

Spread the loveKuliner-Asia – Tumis Cabe Gendot: Sajian Pedas Aromatik yang Menggugah Selera Tumis cabe gendot merupakan salah satu hidangan khas Nusantara yang terkenal dengan rasa pedasnya yang unik dan aroma khas…

You Missed

Blood Sausage Korean: Kuliner Unik Sundae yang Kaya Rasa dan Budaya

Blood Sausage Korean: Kuliner Unik Sundae yang Kaya Rasa dan Budaya

Tumis Cabe Gendot: Sajian Pedas Aromatik yang Menggugah Selera

Tumis Cabe Gendot: Sajian Pedas Aromatik yang Menggugah Selera

Kuliner Ceker Mercon: Pedas Meledak yang Bikin Ketagihan

Kuliner Ceker Mercon: Pedas Meledak yang Bikin Ketagihan

Es Kolang Kaling: Minuman Segar Favorit

Es Kolang Kaling: Minuman Segar Favorit

Sate Ular Cobra: Kuliner Ekstrem yang Penuh Rasa, Manfaat, dan Risiko

Sate Ular Cobra: Kuliner Ekstrem yang Penuh Rasa, Manfaat, dan Risiko

Rakik Kacang: Camilan Renyah Khas Nusantara

Rakik Kacang: Camilan Renyah Khas Nusantara