Bebek Peking (Cina)

Spread the love

 

Kuliner-Asia – Bebek Peking (Cina)

🦆 Bebek Peking: Ikon Kuliner Elegan dari Negeri Tirai Bambu

Jika membahas kuliner legendaris Tiongkok, satu nama yang pasti muncul di daftar teratas adalah Bebek Peking (Beijing Kaoya). Hidangan ini bukan sekadar bebek panggang biasa ini adalah simbol warisan budaya dan kelezatan istimewa yang telah melewati ratusan tahun sejarah kekaisaran Tiongkok.

🌟 Sejarah Singkat Bebek Peking

Bebek Peking berasal dari kota Beijing dan mulai di kenal sejak Dinasti Yuan (1271–1368). Namun, kelezatannya benar-benar mencapai puncak kejayaan pada masa Dinasti Ming (1368–1644), ketika menjadi hidangan favorit para kaisar.

Dengan kulitnya yang garing dan dagingnya yang juicy, Bebek Peking bukan hanya soal rasa, tapi juga pengalaman makan yang mewah dan berkelas. Tradisionalnya, bebek ini di persiapkan berhari-hari, di panggang dalam oven batu bata, dan di sajikan dengan irisan daun bawang, timun, pancake tipis, serta saus hoisin.

🍽️ Resep Bebek Peking Versi Rumahan

Karena tidak semua orang punya oven khusus ala restoran, berikut ini versi sederhananya yang bisa kamu praktikkan di rumah.

🛒 Bahan-Bahan:

Untuk bebek:

  • 1 ekor bebek utuh (sekitar 1,5–2 kg)

  • 2 sdm madu

  • 2 sdm cuka beras

  • 2 sdm kecap asin

  • 1 sdt garam

  • Air panas (untuk menyiram bebek)

Untuk pancake:

  • 250 gr tepung terigu

  • 150 ml air hangat

  • 1 sdm minyak sayur

Pelengkap:

  • Saus hoisin (atau saus kacang manis)

  • Daun bawang, di iris panjang tipis

  • Timun, potong korek api

👩‍🍳 Cara Membuat:

1. Persiapan Bebek:

  • Bersihkan bebek, lalu tiriskan.

  • Campurkan madu, cuka beras, kecap asin, dan garam. Lumuri bebek luar-dalam dengan campuran ini.

  • Gantung bebek di tempat sejuk/ber-AC selama 6–12 jam agar kulit mengering (atau simpan di kulkas semalaman dengan posisi di gantung atau di atas rak).

2. Panggang Bebek:

  • Panaskan oven suhu 200°C.

  • Letakkan bebek di rak pemanggang, loyang bawahnya isi air agar tetesan lemak tidak mengotori oven.

  • Panggang selama 45 menit, lalu balik dan panggang sisi lainnya 30 menit lagi.

  • Terakhir, panggang dengan api atas (grill mode) selama 10 menit agar kulit ekstra renyah.

3. Membuat Pancake:

  • Campur tepung dengan air hangat dan minyak. Uleni hingga kalis.

  • Diamkan 30 menit, lalu bagi adonan kecil-kecil, pipihkan, dan panggang di wajan tanpa minyak hingga matang kedua sisi.

🥢 Cara Menyajikan Bebek Peking:

  1. Iris tipis kulit dan daging bebek.

  2. Ambil pancake, kemudian oleskan saus hoisin.

  3. Tambahkan daging bebek, irisan daun bawang, dan timun.

  4. Gulung, dan nikmati!

📌 Tips Tambahan

  • Semakin kering kulit bebek sebelum di panggang, semakin renyah hasil akhirnya!

  • Untuk sensasi otentik, kamu bisa menyajikan sup dari tulang bebek sebagai hidangan penutup.

 Baca Juga : Asal Usul Putu Ayu

Related Posts

Blood Sausage Korean: Kuliner Unik Sundae yang Kaya Rasa dan Budaya

Spread the love

Spread the loveKuliner-Asia – Blood Sausage Korean: Kuliner Unik Sundae yang Kaya Rasa dan Budaya Blood sausage Korean, atau yang lebih di kenal dengan sundae (순대), adalah salah satu kuliner tradisional Korea…

Tumis Cabe Gendot: Sajian Pedas Aromatik yang Menggugah Selera

Spread the love

Spread the loveKuliner-Asia – Tumis Cabe Gendot: Sajian Pedas Aromatik yang Menggugah Selera Tumis cabe gendot merupakan salah satu hidangan khas Nusantara yang terkenal dengan rasa pedasnya yang unik dan aroma khas…

You Missed

Blood Sausage Korean: Kuliner Unik Sundae yang Kaya Rasa dan Budaya

Blood Sausage Korean: Kuliner Unik Sundae yang Kaya Rasa dan Budaya

Tumis Cabe Gendot: Sajian Pedas Aromatik yang Menggugah Selera

Tumis Cabe Gendot: Sajian Pedas Aromatik yang Menggugah Selera

Kuliner Ceker Mercon: Pedas Meledak yang Bikin Ketagihan

Kuliner Ceker Mercon: Pedas Meledak yang Bikin Ketagihan

Es Kolang Kaling: Minuman Segar Favorit

Es Kolang Kaling: Minuman Segar Favorit

Sate Ular Cobra: Kuliner Ekstrem yang Penuh Rasa, Manfaat, dan Risiko

Sate Ular Cobra: Kuliner Ekstrem yang Penuh Rasa, Manfaat, dan Risiko

Rakik Kacang: Camilan Renyah Khas Nusantara

Rakik Kacang: Camilan Renyah Khas Nusantara