Kuliner-Asia – Shawarma: Kuliner Khas Asia Timur Tengah yang Mendunia
Kalau kamu pernah mencium aroma daging panggang yang menggoda di pinggir jalan atau food court. Besar kemungkinan itu adalah shawarma kuliner khas Timur Tengah yang kini telah menjelajah dunia, termasuk Indonesia.
Gurih, hangat, dan penuh rempah, shawarma bukan sekadar makanan cepat saji. Di balik rasanya yang nikmat, ada sejarah panjang dan budaya kuliner Timur Tengah yang kaya akan tradisi. Yuk, kita kenalan lebih dekat dengan makanan yang satu ini!
Apa Itu Shawarma?
Shawarma adalah sajian daging yang di panggang secara vertikal di alat bernama rotisserie. Dagingnya bisa berupa ayam, sapi, kambing, atau domba. Yang sudah di bumbui dengan campuran rempah-rempah khas seperti jintan, ketumbar, paprika, kunyit, hingga kayu manis.
Saat daging matang, lapisan luar yang renyah dan juicy akan di iris tipis-tipis, lalu di sajikan dalam roti pipih seperti pita atau laffa. Lengkap dengan sayuran segar, saus tahini, yogurt, atau sambal khas.
Mirip dengan kebab? Sekilas iya. Tapi shawarma punya cita rasa khas berkat teknik memanggang vertikal dan rempah yang lebih kompleks.
Asal Usul Shawarma
Kata “shawarma” berasal dari bahasa Turki “çevirme” yang artinya “berputar”, merujuk pada cara memasak daging yang terus berputar di rotisserie. Makanan ini di yakini berkembang dari tradisi kuliner Kekaisaran Ottoman dan menyebar ke berbagai negara Timur Tengah. Seperti Lebanon, Suriah, Yordania, hingga Mesir.
Setiap negara memiliki versi shawarma yang unik. Ada yang memakai acar, ada yang menambahkan kentang goreng di dalam rotinya, bahkan ada yang menyajikannya dengan nasi atau hummus.
Kenapa Shawarma Populer di Seluruh Dunia?
Shawarma jadi favorit banyak orang karena:
- Praktis dan cepat di sajikan, cocok untuk gaya hidup modern
- Rasanya kaya rempah dan menggugah selera
- Variasi isiannya sangat fleksibel, bisa disesuaikan dengan selera lokal
- Cocok untuk di makan kapan saja, baik siang maupun malam
Tak heran jika shawarma kini bisa di temukan di berbagai kota besar di dunia—dari kafe hipster di Eropa, gerobak kaki lima di Jakarta, sampai restoran mewah di Dubai.
Shawarma di Indonesia: Rasa Timur Tengah, Sentuhan Nusantara
Di Indonesia, shawarma mulai populer beberapa tahun terakhir. Banyak gerai yang menghadirkan shawarma dengan sentuhan lokal. Seperti saus sambal ekstra pedas, sayur kol dan tomat lokal, hingga penggunaan roti tortilla sebagai alternatif pita.
Bahkan, beberapa UMKM kuliner menciptakan kreasi unik seperti shawarma keju leleh, shawarma dengan nasi, atau shawarma fusion ala Korea. Menarik, bukan?
Tips Menikmati Shawarma yang Nikmat
- Cari yang dagingnya masih fresh dan di panggang langsung, bukan yang sudah lama di simpan
- Perhatikan pilihan saus—saus bawang putih, tahini, atau yogurt biasanya jadi favorit
- Kalau suka pedas, tanya apakah tersedia saus cabai ala Timur Tengah
- Cocok di temani teh mint panas atau air soda lemon
Lebih dari Sekadar Makanan Jalanan
Shawarma bukan cuma makanan enak. Ia adalah simbol budaya dan warisan kuliner Timur Tengah yang kini menjadi bagian dari tren kuliner global. Rasanya yang kompleks, penyajiannya yang praktis, serta kemampuannya menyatu dengan budaya lokal menjadikannya salah satu makanan paling di cintai di berbagai belahan dunia.
Jadi, kalau kamu belum pernah coba shawarma, mungkin ini saat yang tepat. Dan kalau kamu sudah pernah—mungkin sudah waktunya cari tempat shawarma terbaik di kotamu!
Baca Juga : Doner Kebab – Lezatnya Rasa Timur Tengah yang Mendunia







